SEHATKAN KELUARGA LEWATI PANDEMI DENGAN IMUNISASI LENGKAP

Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin yang bertujuan untuk membentuk daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu. (ALODOKTER.COM)

PENTINGNYA IMUNISASI

Merangsang kekebalan tubuh

Tubuh akan lebih kebal terhadap virus dan siap untuk bertarung melawannya

Mengurangi dampak virus

Virus yang tidak diimunisasi akan semakin berkembang

mengurangi penularan

Virus yang sudah melemah akan tidak akan berdaya

meminimalisir banyaknya penderita

Semakin banyaknya yang terimunisasi akan banyak pula yang terlindungi

Saya mengambil data ini dari website resminya kemkes.go.id, bila dilihat dari data tersebut bahwa Bali, Yogyakarta & Jambi adalah provinsi yang memiliki nilai persentasenya sangat tinggi.

Nah dari data inilah kita sadar bahwa banyak yang melakuan imunisasi dan betapa pentingnya imunisasi bagi kita semua, dengan cara imunisasi kita bisa terhindar dari virus yang dapat membahayakan tubuh kita dan keluarga kerabat kita.

kemudian diikuti oleh Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Lampung, Kalimantan Timur dan Bengkulu yang akan menyelesaikan Imunisasi.

Luar biasa bahwa kesadaran imunisasi bagi masyarakat sangat tinggi oleh karna itu mari kita semua mengikuti Program Imunisasi ini dengan lapang dada.

Mari kita bersama sama melindungi keluarga kita dengan imunisasi, ini adalah salah satu pencegahan paling efektif untuk mencegahnya virus yang bersemayam didalam tubuh kita, dengan mengikuti imunisasi ini berarti anda sudah melindungi diri sendiri keluarga anda dan seluruh warga Indonesia.

Bagi yang belum mengetahui cara atau bentuk imunisasi tersebut saya akan memberikan gambarannya atau proses imunisasinya, imunisasi itu dilakukan menggunakan jarum suntik yang akan disuntikan terhadap pasien, lalu tahapan imunisasi itu secara berkala sesuai jadwal.

Yang paling hebat dari imunisasi adalah merangsang kekebalan tubuh yang akan menjadikan tubuh kita menjadi kebal / imun terhadap virus dan semakin besar imun kita semakin sulit pula berkembangannya virus didalam tubuh kita.

VIRUS ITU MENAKUTKAN !!!

Mari kita ikuti Program Imunisasi

Dimulai Dari Melindungi Diri Sendiri Keluarga Dan Masyarakat Indonesia

Inilah salah satu contoh terkena penyakit rubella atau biasa dikenal dengan campak. ( gambar ini diambil dari Dinkes Banten ) 

Ini salah satu contoh orang yang terkena penyakit Covid 19 yang dapat mengakibatkan indra penciuman yang tidak berfungsi lalu indra pengecap yang tidak bisa merasakan manis dll bahkan hingga merenggut nyawa. ( gambar diambil dari tirto.id )

MARI KITA KENALI 17 JENIS IMUNISASI DIBAWAH INI

BCG

Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat diberikan sejak lahir. Imunisasi ini betujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tubercolocis (TBC). Apabila vaksin BCG akan diberikan pada bayi di atas usia 3 bulan, ada baiknya dilakukan dulu uji tuberkulin. BCG boleh diberikan apabila hasil tuberkulin negatif.

  • Ruam merah di area suntikan
  • Demam
  • Sakit ketika buang air kecil
  • Sakit perut
  • Muntah

HEPATITIS A

Sesuai namanya, imunisasi ini bertujuan untuk mencegah hepatitis A yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. KIPI

  • Demam
  • Mual
  • Hilang nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Sulit bernapas
  • Bengkak di wajah, bibir, atau lidah
  • Ruam kemerahan atau bengkak di area suntikan

HEPATITIS B

Vaksin Hepatitis B yang pertama harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3 hingga 6 bulan. Jarak antara dua imunisasi Hepatitis B minimal 4 minggu. Imunisasi ini untuk mencegah penyakit Hepatitis B.

  • Nyeri di area suntikan
  • Mudah lelah
  • Demam
  • Kulit gatal-gatal dan kemerahan
  • Wajah bengkak

POLIO

Imunisasi Polio diberikan untuk mencegah poliomielitis yang bisa menyebabkan kelumpuhan

  • Demam
  • Mudah lelah
  • Ruam merah dan gatal-gatal di kulit
  • Hilang nafsu makan

DPT

Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur lebih dari 6 minggu. Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan) dengan vaksin Hepatits B. Ulangan DPT diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Usia 12 tahun mendapat vaksin TT (tetanus) melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

  • Kelelahan
  • Demam
  • Hilang nafsu makan
  • Muntah
  • Nyeri di area suntikan

CAMPAK

Vaksin Campak-1 diberikan pada usia 9 bulan, lalu Campak-2 pada usia 6 tahun melalui program BIAS.

  • Nyeri atau bengkak di bagian lengan yang disuntik
  • Ruam kemerahan
  • Nyeri sendi
  • Demam

HIB

Vaksin Hib bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B. Infeksi bakteri ini dapat memicu penyakit, seperti radang selaput otak (meningitis), radang paru-paru (pneumonia), radang sendi (septic arthritis), dan radang pada lapisan pelindung jantung (perikarditis).

  • Bengkak atau kemerahan di bagian lengan yang disuntik
  • Hilang nafsu makan
  • Mengantuk
  • Demam

MMR

Vaksin MMR merupakan vaksin kombinasi untuk melindungi anak dari campak, gondongan, dan rubella. Ketiga kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti meningitis, pembengkakan otot, atau hilang pendengaran (tuli).

  • Demam selama 2–3 hari
  • Kulit gatal
  • Bengkak, merah, dan sakit di area bekas suntikan

PCV

Vaksin PCV (pneumokokus) diberikan untuk mencegah pneumonia, meningitis, dan septikemia, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Reaksi KIPI PCV

  • Bengkak dan kemerahan di area yang disuntik
  • Demam

ROTAVIRUS

Imunisasi ini diberikan untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus. Sama seperti vaksin lain, vaksin rotavirus juga bisa menyebabkan KIPI

  • Gatal-gatal
  • Muntah
  • Diare
  • Mengi atau bengek
  • Jantung berdebar

INFLUENZA

Vaksin influenza diberikan untuk mencegah flu. Vaksin ini dapat menimbulkan reaksi KIPI

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Sakit di telinga
  • Sesak di dada

TIPES

Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit tipes, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Reaksi KIPI tipes antara lain:

  • Gatal-gatal
  • Demam
  • Bengkak di wajah, bibir, atau lidah
  • Lengan yang disuntik terasa nyeri ketika ditekan
  • Sakit kepala

VARISELA

Imunisasi varisela diberikan untuk mencegah penyakit cacar air, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. KIPI yang bisa terjadi:

  • Sakit, kemerahan, dan bengkak di area bekas suntikan
  • Benjolan di bagian yang disuntik
  • Demam

HPV

Vaksin HPV diberikan kepada remaja perempuan untuk mencegah kanker serviks. KIPI HPV

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Lengan yang disuntik kemerahan dan terasa nyeri
  • Pingsan

JAPANESE ENCEPHALITIS (JE )

Japanese encephalitis (JE) adalah infeksi virus pada otak, yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi JE. Beberapa KIPI yang dapat muncul adalah:

  • Area bekas suntikan kemerahan, bengkak atau nyeri saat ditekan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam

DENGUE

Imunisasi dengue dilakukan untuk mengurangi risiko demam berdarah. KIPI yang dapat terjadi

  • Nyeri di area yang disuntik
  • Muncul benjolan pada area bekas suntikan (hematoma)
  • Sakit kepala
  • Muntah

COVID 19

Meski bukan termasuk dalam daftar imunisasi dasar untuk anak, vaksin COVID-19 mulai direkomendasikan untuk anak-anak usia 6–11 tahun. Vaksin COVID-19 bisa menimbulkan beberapa reaksi KIPI berikut

  • Demam
  • Mudah lelah
  • Pegal di sekitar area yang disuntik
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Sendi atau otot pegal

JADWAL IMUNISASI 2011, 2017, 2020

Sudahkah kita vaksin !!!

Dengan anda berpartisipasi artinya anda sudah menyelamatkan diri sendiri dan seluruh warga Indonesia

Download Profil Lengkap Kesehatan Indonesia Berdasarkan pusdatin.kemkes.go.id Tahun 2020

IMAM RESTU

KESIMPULAN

Imunisasi itu sangatlah penting sekali untuk tubuh kita agar merangsang kekebalan tubuh, mengurangi dampak virus, meminimalisir penderita dan mengurangi penularan.

Bukan hanya Imunisasi saja yang kita perhatikan namun pola hidup kita juga harus sehat, sekian dari saya semoga bermanfaat.

Kontak

Media Sosial Pribadi

Tak kenal tanda tak sayang oleh karna itu berkunjung dimedia sosial ku yah

imamrestu.com

 Loading . . .